PKN DAN INDONESIA
Baru – baru ini kita menyambut
hari kelahiran pancasila pada 1 juni yang lalu, kesaktian pancasila yang pada
masa lalu diagungkan. Kini mencoba untuk menghidupkan kembali kesaktian
pancasila jadi utopiaHasil perenungan soekarno “dibawah pohon sukun” di ende 70
tahun silam lalu disampaikannya 7 tahun berkutnya di depan siding BPUPKI. 1juni
1945 sebuah masterpiece menurut Daniel dhakidae. Menempatkan soekarno sebagai ideology
Negara (state ideologist) kita sebagai generasi muda harus tau makna dari pancasila ataupun
implementasinya dalam kehidupan sehari – hari. Pancasila sebagai nilai dasar
kewarganegaraan yang diwajibkan bagi mahasiswa atau warga indonesia mengambil
mata kuliah ini agar kelak setelah lulus mahasiwa memahami nilai – nilai pancasila
dan menjadikanya pedoman untuk kehidupan .dalam pendidikan kewarganegaraan
terdapat bab tentang demokrasi
di Indonesia yang mana demokrasi di Indonesia mengalami kemajuan yang
sangat pesat dibanding Negara lain di asia tenggara karena cukup sulit untuk
menyatukan keberagaman yang ada di Indonesia Saat ini persoalan tak lagi pada
makna kelima sila serta pengertian dan penjabaranya, tetapi pada
implementasinya. Disitulah terletak ketidaksaktian pancasila hamper semua sila
ditabrak. Perilaku berkebalikan dengan semua sila membabi-buta terjadi. Dikatakan
sebagai perilaku anti-pancasila, sudah pasti marah. Tetapi itu kenyataan kita
sehari – hari. Kiata menghidupkan pancasila kalau: 1)partai penguasa dan
kroninya tidak menjadi tempat berlindung para koruptor. 2) Pemeluk agama bisa aman
dalam menjalankan ibadahnya sesuai dengan agama dan kepercayaanya. 3) Kehidupan
yang layak, terdidik dan setidaknya dinikmati oleh rakyat. Politik pencitraan
sebelum pemilu2014 sering kali tampak di awal maupun akhir dalam masa kampanye,
tetapi dalam waktu 1 tahun sisa waktu kabine SBY jilid 2 , maka perlu di ganti
gaya kinerja para mentri cabinet ataupun anggota DPR dengan langkah konkret dan
eksekutif. Jangan sampai terulang
sejarah masa lalu terulang yang
serba hitam. Itulah acuan pekerjaan
rumah kita bersama tentang gawatnya Negara kita ini. Yang sepertinya para koruptor
tidak pernah kapok ketika salah satu pejabat public ditangkap malahan tidak
terlihat wajah yang menyesal ataupun
malu tetapi berbanding terbalik, mungkin untuk memutus korupsi yang sudah
menjalar dari yang kecil sampai yang paling besar perlu pendidikan khusus agar
para penerus bangsa ini tidak mencotoh generasi seblumnya yang korupsi. Dari diri
sendiri perlu ditanamkan niat yang tulus untuk memajukan Negara ini dengan
menorehkan dipikiran kita”jujur itu hebat” seperti slogan yang ada di gedung
kpk dan polri. Sudah sepantasnya kita sebagai penerus bangsa peduli terhadap
apa yang terjadi dilingkunggan keluarga
kita , lingkungan rumah atau lingkungan yang lain agar tertanam jiwa
peduli kita sejak dini yang mungkin akan di contoh oleh generasi masa depan.
0 komentar:
Posting Komentar