1. Alat dan Bahan yang digunakan
Alat:
a. Power Supply 1 Buah
b. Solder 1 Buah
c. Solder Atractor 1 Buah
d. Pinset 1 Buah
e. Project Board 1 Buah
f. AVOmeter 1 Buah
Bahan:
a. IC Mikrokontroler AT89S51 1 Buah
b. Resistor 10 Ω 5 Buah
c. Resistor 330Ω 2 Buah
d. LED 12 Buah
e. Relay 12V 2 Buah
f. Kabel 2 meter
g. Timah 1 meter
h. PCB polos 1 Buah
i. Push Button 8 Buah
j. Buzzer 1 Buah
k. IC 7805 3 Buah
l. Transistor TIP 41 9 Buah
2. Diagram Blok
3. Gambar rangkaian
4. Prinsip Kerja Rangkaian
Rangkaian
ini terdiri dari dua rangkaian yaitu timer dan pengontrol. Timer
bekerja dengan menggunakan program Delphi7 yang didalam programnya
terdapat dua settingan waktu yaitu untuk lampu listrik dan bel. Dalam
mensetting waktu dilakukan satu kali yaitu pada saat program dijalankan.
Untuk setting penyalaan lampu pada pukul 17.00 dan untuk
mematikan lampu pada pukul 06.00. Sedangkan untuk setting penyalaan bel
pada pukul 08.00 (bel tanda masuk), pukul 12.00 (bel tanda istirahat)
dan pukul 17.00 (bel tanda pulang).
Rangkaian pengontrol menggunakan IC Mikrokontroler AT89S51
yang program didalamnya menggunakan bahasa assembly. Didalam program
tersebut terdapat dua program utama yaitu program menyalakan dan
mematikan lampu secara bergantian serta program menyalakan bel.
Program tersebut akan bekerja berdasarkan inputan yang diberikan.
Inputan berasal dari timer yang menggunakan program Delphi7 dan
dijalankan pada PC komputer. Output dari PC komputer dihubungkan dengan
port paralel (DB25) dengan mengambil pin 2 dan 3 sebagai output dan
ground (GND). Pin 2 dan 3 kemudian dihubungkan dengan rangkaian driver
berupa transistor dan relay. Fungsi dari relay ini untuk memberikan
logika 0 pada kaki P3.0 dan P3.1 pada IC Mikrokontroler.
Apabila
program Delphi7 dijalankan dan rangkaian pengontrol dinyalakan maka
rangkaian akan berjalan. Bila pin 2 pada DB25 berlogika 1, maka rangkaia
driver akan berjalan dan P3.0 akan berlogika 0. Pada saat belogika 0,
maka program pada IC mikro akan berjalan dan meng-ONkan driver sehingga
lampu listrik akan menyala secara bergantian. Bila pin 2 pada DB25
berlogika 1 lagi, maka rangkaian driver akan berjalan dan P3.0 akan
berlogika 0 lagi. Pada saat belogika 0, maka program pada IC mikro akan
berjalan dan meng-OFFkan rangkaian driver sehingga lampu listrik akan
mati secara bergantian. Hal ini berlaku pada program penyalaan bel.
Bila pin 3 pada DB25 berlogika 1, maka rangkaia driver akan berjalan dan
P3.1 akan berlogika 0. Pada saat belogika 0, maka program pada IC mikro
akan berjalan dan meng-ONkan driver sehingga bel akan menyala beberapa
detik dan mati lagi. Hal ini akan berulang sesuai dengan settingan pada
program Delphi7.
sumber: http://dom2ngelmu.blogspot.sg/2011/11/kontrol-penyalaan-lampu-dan-bel-pada.html
0 komentar:
Posting Komentar